Kamis, 31 Mei 2012

Mengapa memilih linux?

Mungkin beberapa dari kita sudah pernah bahkan bosan mendengar yang namanya Linux, dan mungkin juga membencinya bahkan ada yang jadi kurang tidur karena sering mengoprek si Linux itu sendiri? Ya, Linux adalah salah satu operating system turunan dari sistem operasi Unix (berasal dari kernel operating sistem berukuran kecil bernama Minix yang berbasiskan Unix). Linux sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang, yang kalau dibahas disini tentu akan sangat panjang. Ada beberapa alasan yang mungkin dapat saya jelaskan mengapa saya memilih untuk beralih ke Linux :


1. Bosan dengan Virus

Ya, saya sejak masih duduk di bangku sekolah menengah sudah dihadapkan dengan virus komputer. Pada saat itu internet masih sangat jarang, sehingga tidak mudah untuk melakukan update antivirus seperti sekarang. Ujung-ujungnya masukkin disket DOS dan format harddisk, masukin startup disk dan install ulang. Berbagai macam data yang sudah berbulan-bulan dikumpulkan akhirnya hilang sudah, sungguh menyedihkan mengingat pada waktu itu masih susah mencari teman untuk bertukar game, mp3, dan game (saat itu belum ada cd writer sehingga harus copy hd ke hd). Linux bukannya bebas dari virus, hanya saja virusnya sangat jauh lebih sedikit dibandingkan dengan OS lainnya seperti Windows maupun Mac. Selama kita tidak menggunakan account root (account Administrator pada OS Windows) saat bekerja, maka virus sangat susah untuk menginfeksi sistem kita. 


2. Linux lebih stabil
Percaya atau tidak, sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah, kegiatan saya sepulang sekolah pada hari sabtu pasti menggunakan aplikasi Norton Utillities untuk melakukan defragmentasi, pengecekan registry, scan disk, dll. Artinya OS yang dulu saya gunakan (Windows) sangat manja, perlu waktu khusus untuk merawatnya. Bagaimana tidak, setelah menginstal kemudian menguninstall software, kinerja komputer semakin menurun karena banyak registry yang tidak terhapus sempurnya. Hal ini diperparah lagi dengan manajemen file yang tidak sebaik linux, sehingga harus melakukan defragmentasi untuk mengatasi hal tersebut. Kalau kurang perhatian akhirnya toh harus install ulang lagi, sehingga komputer yang saya gunakan seperti makanan kaleng yang ada tanggal kadaluarsanya dan tidak lebih dari satu tahun. Sebagian besar server di dunia menggunakan Linux, dan server itu sendiri sangat jarang dimatikan untuk perawatan software dibandingkan dengan OS lain.

3. Tampilan antarmuka yang beragam
Linux memiliki tampilan antarmuka desktop yang beragam. Beberapa OS berbayar kebanyakan hanya memiliki satu jenis tampilan antarmuka yang kita kenal dengan tampilan desktop. Lingkungan desktop itu kemudian kita ubah dengan menggunakan beberapa aplikasi tambahan untuk dapat memenuhi selera mata dan kebiasaan kita. Di Linux, sudah disediakan beberapa jenis tampilan antarmuka untuk lingkungan desktop yang bisa kita modifikasi sesuai dengan keinginan kita, misalkan KDE, Gnome, XFCE, Openbox, dan lain sebagainya. Masing-masing lingkungan desktop di linux selalu berlomba-lomba untuk memberikan tampilan yang terbaik untuk penggunanya, yang tentunya akan menguntungkan pengguna itu sendiri. Saya sendiri dahulu menggunakan KDE sebagai desktop saya tapi kemudian beralih ke Gnome, tentu setiap orang akan memilih sesuai dengan seleranya masing-masing.

4. Workspace
Ini adalah salah satu fasilitas yang sudah sangat lama tidak dimiliki oleh windows. Hal ini menjadi salah satu daya tarik saya untuk bermigrasi ke Linux. Pernahkah anda memakai komputer secara bergantian di rumah, di kantor, atau dimana saja dengan teman, istri/suami, kakak/adik tetapi tidak bisa melakukan penggantian user karena hanya ada satu user? Pasti pernah saat anda kembali untuk menggunakan komputer tersebut, lalu pengguna komputer tersebut berkata, “Mmmm, maaf tadi ada jendela yang gak sengaja ketutup”? Ya, itu merupakan hal yang sangat menyebalkan terlebih lagi jendela yang tertutup adalah jendela yang sangat penting yang sedang kita kerjakan. Di Linux terdapat fasilitas Workspace, sehingga anda bisa berbagi komputer dengan cara yang lebih nyaman. Misalkan anda menggunakan workspace 1 dan membuka 10 jendela, ketika bergantian dan pengguna berikut menggunakan workspace 2, maka pengguna tersebut mendapati posisi desktop yang kosong (tanpa jendela) seakan-akan baru saja login.

5. Update seluruh software sekaligus
Untuk melakukan update software di Linux sangat gampang, dengan satu perintah update, seluruh software yang ada didalam system tersebut akan secara otomatis terupdate. Jadi kita tidak usah melakukan update per software, hal ini tentunya lebih memudahkan kita.






6. Dukungan driver sangat banyak.
Setiap menghubungkan perangkat baru ke komputer seperti printer, bluetooth dongle, usb modem, dan lain sebagainya di OS semisal windows, tentunya harus menginstall driver terlebih dahulu baru kemudian system dapat mengenali hardware tersebut. Semenjak menggunakan Linux, saya sama sekali tidak pernah bermasalah dengan perangkat usb yang baru, cukup pasang dan gunakan. Lebih simpel dan gak perlu repot-repot mengunduh driver perangkat tersebut. 

7. Sistem yang siap pakai. 
Linux merupakan OS yang sudah siap pakai sejak saat diinstal, jadi tentunya hanya dengan satu media installer dan langkah instalasi yang mudah anda sudah bisa mengerjakan pekerjaan sehari-hari tanpa harus menginstall software add-on satu per satu.

8. PC tua? Jangan buang dulu. 
Distribusi Linux dirancang juga untuk dapat dijalankan di PC lama anda, beberapa distro justru memang dirancang untuk dijalankan di PC dengan spesifikasi yang sudah out of date. Seakan-akan anda memberikan kesempatan hidup ke-2 kepada PC Bayangkan, dengan OS windows anda tentunya harus setidaknya mengupgrade komputer anda 2-4 tahun satu kali jika tetap ingin mendapatkan performa terbaik, sedangkan dengan Linux mungkin bertambah satu atau 2 tahun jika anda hanya melakukan pekerjaan biasa seperti browsing, mengetik dokumen, mendengarkan lagi, maupun browsing.

9. Restart, restart, dan restart? 
Pada OS Windows, anda harus melakukan restart komputer anda setiap kali mengupdate software, menginstall software, mengupdate OS, terkadang hanya melakukan pekerjaan kecil seperti menginstall driver pun mensyaratkan anda untuk melakukan restart terlebih dahulu. Di Linux anda tetap dapat menginstall dan mengupdate tanpa harus merestart komputer, paling-paling merestart program yang anda update apabila sedang dijalankan. Linux hanya mensyaratkan anda untuk melakukan restart komputer apabila anda melakukan update pada bagian sensitif pada system linux, hal ini tentunya saja membuat komputer kita lebih siap untuk digunakan kapan saja.

10. Mengapa membeli apabila ada yang gratis?
Linux dibangun oleh programmer di seluruh dunia yang saling berbagi ide dan berbagi ilmu. Mereka menginginkan suatu OS yang aman, tampilan antarmuka yang baik, dan stabil untuk kita gunakan secara gratis. Jika anda pengguna OS berbayar, maka kemungkinan besar salah satu software di komputer anda adalah freeware. Mengapa demikian? Ya, terkadang biaya yang dikeluarkan untuk software tersebut tidak sepadan dengan apa yang kita butuhkan. Pastinya kita tahu bahwa sebagian besar komputer di negara kita menggunakan OS berbayar, namun apakah anda yakin software berbayar yang didalamnya benar-benar dibeli? Saya rasa tidak, dan saya pernah mengalami itu (namun untuk yang benar-benar merasa membeli seluruh software yang ada di sistemnya, saya angkat topi untuk anda karena orang-orang seperti anda yang menghargai jerih payah seseorang). Terlebih lagi OS itu sendiri, tentunya harus ditebus dengan harga yang tidak murah. Namun apakah dengan harga yang murah seperti itu anda bebas dari masalah? Belum! Anda harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli antivirus, dan program security lainnya yang nota bene hanya menyediakan lisensi dari 1 hinggal 5 tahun saja.

Tentunya Linux tidak untuk semua orang, terutama untuk gamer kelas berat, ataupun pengguna software yang hanya ada di OS berbayar. Sekian ulasan dari saya sesuai dengan apa yang saya pernah alami. Jika anda tertarik, silahkan berkemas-kemas dan mulailah bermigrasi ke Linux. Untuk anda yang belum berniat untuk melakukan migrasi ke Linux, mulailah menghargai hasil kerja seseorang dengan menggunakan software yang legal, karena di situlah kehidupan mereka bermula. :) -miunto-